Senin, 26 Januari 2015

Dasar Anak Muda

"Tak ada yang sempurna dalam kehidupan ini. Namun dia amat sempurna. Tabiatnya, kebaikannya, semuanya. Tetapi dia tidak sempurna. Hanya cinta yang sempurna." (Daun yang jatuh tak pernah membenci angin_Tere Liye)
Ah dasar anak muda, “perasaan” sepertinya menjadi candu yang membuat pikirannya melayang - layang, hingga, kadang rasionalitas dalam berpikir menjadi tersendat, semua terlihat sempurna, semua terlihat indah, semua hal indah itu selalu dengan cerdas dihubung-hubungkan banyak hal terkait dengan perasaannya, demi subur bersemi  perasaan itu di hati. oh indahnya imaji itu, jika itu hanya mimpi, tak ingin rasanya untuk terbangun, jika itu hanya imajinasi, mungkin kan kubiarkan saja aku terlontang - lantung dalam angan, tak ingin tersadar dari lamunan. Dasar anak muda.
Bahkan sampai pada sebuah paradoks yang menciptakan sejuta kebaikan, sejuta angan dan rencana kehidupan yang cantik menawan, namun ada celah hati yang bimbang untuk memutuskan sesuatu yang masih remang-remang dihadapannya. Tertelan, dan terlanjur berdamai dengan kebingungan rasa yang diciptakannya sendiri. Dasar anak muda.
Seperti daun yang mulai bertumbuh dari sebatang ranting yang hendak memperkokoh diri, tuk berdiri menjadi pohon yang tegap nan gagah, kehidupan impian, daun terus tumbuh dan dewasa, lalu mengering, gugur, tertiup angin, pasrah akan keputusan angin dari hasil pendewasaan dirinya. 
Ada sebuah rasa takut, takut ketika daun sudah dewasa dan siap gugur lalu tertiup angin. Sebuah rasa takut akan kebimbangan dari keputusan angin kan membawa helaian itu ke mana? ah kegalauan itu. Dasar anak muda.
"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin" Kata Tere Liye.
Dasar anak muda. kau masih saja menakuti apa yang masih gamang dihadapanmu, ingatlah nak, Angin tak serta merta membawa daun itu tanpa tujuan yang jelas.
Tuhan perencana yang baik, kau harus ingat itu. Dasar anak muda.
Lalu anak muda itu meninggalkan teman bicaranya setelah ia habis-habisan di bilang “dasar anak muda”. Namun setidaknya dia menjadi penasihat yang baik malam itu, terimakasih kawan, cermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar