Selasa, 22 April 2014

Tangis Sahabat

Mentari pagi menyapa dengan senyum hangatnya, ditengah sebuah nuansa ceria dengan balutan aroma tawa bahagia terpancar dari hati yang senang tuk berkasih-kasih dengan sahabat-sahabat terkasih. Disebuah sampan kecil nan sederhana, gemercik air lirih merayu tercabik bibir sampan yang melaju pelan, bisik syahdu sejuk hembus angin pagi itu tak mau kalah menyapa hati-hati yang sedang bahagia. Aroma khas persahabatan anak-anak manusia tercium bak wewangi bunga beterbaran hari itu. Panorama ciptaan Tuhan terpampang jelas depan kelopak mata menambah kesenangan hari itu, merayu tuk rindu kembali kemari satu hari nanti, hamparan biru telaga, berkilauan disirami pesona cahaya mentari, kilauan itu seolah menari diterpa angin pagi itu, dibalut rindang hijau pepohonan menambah kesempurnaan lukisan indah dari Sang Maestro alam semesta.
Ditengah euforia kebahagiaan hari itu, aku tersadar akan satu hal yang tersamarkan ditengah riuh nada-nada bahagia pagi itu.
Ditengah syahdu hembus angin yang senada dengan keceriaan, terdengar samar lirih perih hati bak teriris disetiap hembusan angin pagi itu. Ketika hati bertanya "mengapa?" hati yang merintih itu hanya menjawab "tak apa". Kucoba tuk tak peduli, tapi kasih hati seorang sahabat tak mampu hanya berdiam diri ketika rintihan perih itu semakin nampak terasa. Riuh anginpun seolah berubah pagi itu. Ketika hati itu betul merintih mengisahkan sebuah nostalgia kebahagiaan yang pernah singgah di satu memori masa lalu yang kini enggan tuk kembali, mungkin takkan kembali. Seketika itu kami terdiam, riuh tawa seolah tak terdengar seketika itu, aku melihat mata yang kosong seolah sedang terombang-ambing layaknya buih kecil ditenah lambaian ombak nostalgia. Kulihat disudut mata itu ada satu kilauan yang enggan tuk tampakan diri, dan aku paham saat itu betapa ada hati yang sedang terluka hari itu.
"Kenangan adalah kenangan sobat, indah maupun perih, sama takkan engkau jangkau kembali, yang terpenting adalah engkau menapaki hari ini dan jadikan disetiap hari menjadi kenangan indah untukmu, untuk orang sekitarmu, untuk orang-orang yang engkau kasihi yang suatu hari nanti kan menjadi keindahan disetiap jejak yang engkau tinggalkan. Jangan bersedih." -fauzianrifqi

Sabtu, 05 April 2014

Simbal Berbunyi Nyaring

Allah anugerahkan satu hal yang unik untuk manusia, dia adalah perasaan. Layaknya bersenandung dalam sunyi, perasaan dapat bernyanyi tanpa orang sekitar tahu bahwa ia sedang bernyanyi. Satu dari sekian banyak hal unik tentang perasaan adalah “Cinta”. Cinta datang dan pergi tanpa dapat diperkirakan, di situlah kuasa Allah yang mampu membolak-balik hati manusia.

Cinta mampu menjadikan satu hal kecil menjadi besar, cinta mampu menjadikan satu yang tak ada menjadi ada, cinta mampu ledakkan mimpi kecil menjadi satu ledakan besar yang menghasilkan suatu yang besar pula, layaknya teori big bang yang hasilkan alam semesta dari ledakannya.
Satu hal lagi, cinta mampu merubah kehidupan. Ada yang hidupnya  sedih menjadi bahagia karena cinta, ada yang hidupnya bahagia menjadi sengsara karena cinta. Tapi satu hal yang penting yang terjadi pada sahabat-sahabatku terkasih, cinta mampu menjadi simbal yang terdengar sangat nyaring dalam hatinya, menggerakan hati untuk menjadi lebih baik tanpa harus mengungkapkan betapa syahdu bunyi simbal itu pada “si penabuh”.

Teruntuk sahabat-sahabatku para pemilik simbal nyaring :)
"Sahabatku, biarkanlah simbal itu berdentum nyaring tanpa ‘si penabuh’ tahu betapa nyaringnya bunyi simbalmu, sampai suatu hari engkau sanggup menyerahkan simbal itu padanya" -Fauzianrifqi