Senin, 09 Desember 2013

Kabut

Senin, 9 Desember 2013. Gerimis menyirami Semarang malam ini seperti malam-malam biasanya. Cukup melelahkan juga praktikum bebas anatomi hari ini, selain materi yang sulit, stres mental besok ujian iden anatomi juga menambah rasa lelah malam ini. 21.00 WIB akhirnya aku memutuskan untuk pulang karena lelag. Kulihat di luar laboratorium, tak seperti biasanya malam ini berkabut, tak setipis fascia scarpa, cukup tebal seperti fascia camper hingga aku harus menggunakan lampu jarak jauh pada motorku. Ku pacu 'si hitam nan tangguh' kesayanganku perlahan agar dingin tak terlalu menusuk, tapi tetap saja udara dingin sangat tak bersahabat malam itu, seolah aku ditelanjangi dari jaket tebal yang aku kenakan, dingin sekali.
Dikala kabut menyelimuti malam, udara dingin yang tak bersahabat, jalanan sepi layaknya rumah tak bertuan, kubayangkan seperti hati yang seolah jauh dari yang menganugerahkan perasaan. Gelap, semu, dingin, hampa tak dapat merasa. Terkadang aku pun berada dlm posisi itu saat aku lupa ada Yang Maha membolak-balikan hati, lupa merayu pada Yang Maha Besar yang memainkan benang kendalinya pada hati ini. Saat hati terasa jauh, layaknya aku memutuskan benang-benang kendali itu hingga hati ini terombang-ambing tanpa kendali. Dingin, hampa, gelap, terasa jauh dari dekapan hangat kasih Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Satu minggu kemarin entah kenapa aku terlalu lalai sebagai seorang hamba yang patutnya memuja pada Sang Maha Kuasa, hati terasa hampa, dingin, kosong, takut, hingga perasaan buruk sangka sering menerka jiwa. Hari ini aku tersadarkan oleh kabut yang Allah hadirkan selimuti malam ini, seolah diperlihatkan sebuah analogi keadaan hingga aku menyadari hatiku seperti keadaan malam yang dingin berkabut malam ini. "Astagfirullah" sambil ku elus dada, hari kemarin seolah aku tak mengenal diriku sendiri. Mulai kuikatkan lagi benang yang telah banyak terputus di hati ini untuk terhubung kembali pada Sang Pengendali hati. Sungguh Allah Maha pemberi petunjuk, pemberi signal yang harus kita fahami, bukan saja hanya dilihat tapi dimaknai. Sungguh banyak sekali petunjuk dan signal yang Allah tunjukan, tinggal bagaimana kita untuk mau memahaminya.

Wallahua'lam bisawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar